Positioning

 1. tudi Kasus: Sebuah perusahaan skincare meluncurkan lini produk anti-aging yang dipromosikan melalui iklan media sosial, menargetkan wanita usia 25-35 tahun. Kampanye ini menggunakan data perilaku dari platform seperti Instagram untuk positioning produk sebagai "solusi alami instan", tetapi muncul keluhan dari konsumen mengenai klaim yang menyesatkan dan kekhawatiran privasi data. Selain itu, tim pemasaran ingin mengintegrasikan targeting berdasarkan segmentasi perilaku untuk meningkatkan konversi penjualan.

Pertanyaan: 

a. Identifikasi dua strategi positioning dan targeting yang relevan berdasarkan aplikasi perilaku konsumen untuk GlowEssence, beserta manfaatnya bagi keputusan pembelian. (20)

b. Analisis isu etis utama dalam kampanye ini, termasuk tanggung jawab sosial pemasar terkait klaim produk dan privasi data, serta usulkan langkah mitigasi sesuai prinsip etika pemasaran. (20)

c. Evaluasi potensi dampak negatif terhadap sikap konsumen (consumer attitudes) jika isu etis tidak ditangani, dengan referensi ke model pembentukan sikap.(20)

Komentar

Posting Komentar

POPULER

Aspek Hukum dan Etika dalam E-Commerce: UU ITE, Perlindungan Konsumen, dan Privasi Data

Gambar
Perdagangan elektronik atau e-commerce telah menjadi bagian penting dalam perekonomian Indonesia. Marketplace, toko online, hingga layanan digital terus berkembang pesat, memberikan kemudahan bagi konsumen untuk berbelanja dan peluang besar bagi pelaku usaha. Namun, perkembangan ini juga diiringi dengan tantangan besar: bagaimana memastikan bisnis daring tetap sesuai hukum dan menjunjung tinggi etika . Tiga aspek utama yang harus dipahami adalah UU ITE , perlindungan konsumen , dan privasi data . Tanpa memperhatikan hal-hal ini, bisnis e-commerce berisiko menghadapi masalah hukum, kehilangan kepercayaan konsumen, hingga terkena sanksi berat. 1. UU ITE dan Regulasi Digital di Indonesia UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) adalah regulasi utama yang mengatur penggunaan informasi elektronik, transaksi digital, dan sistem elektronik di Indonesia. Undang-undang ini pertama kali diundangkan sebagai UU No. 11 Tahun 2008, kemudian direvisi menjadi UU No. 19 Tahun 2016, dan...
Baca selengkapnya

Operasional dan Tim Building: Struktur Organisasi dan HR di Startup

Gambar
Ekosistem startup Indonesia terus berkembang dengan lebih dari 2.000 perusahaan rintisan aktif dan peringkat 6 dunia. Operasional yang efisien dan tim yang solid menjadi kunci untuk mengubah ide menjadi bisnis yang berkelanjutan. Materi ini membahas dua sub-topik utama: struktur organisasi dan manajemen sumber daya manusia (HR) di startup . 1. Struktur Organisasi di Startup Struktur organisasi adalah kerangka kerja yang menentukan bagaimana tugas, wewenang, dan komunikasi dialirkan dalam sebuah perusahaan. Di startup, struktur harus fleksibel, datar (flat), dan adaptif agar mendukung inovasi dan kecepatan eksekusi. Karakteristik Struktur Startup Aspek Penjelasan Flat Hierarchy Minim lapisan manajemen, komunikasi langsung antara founder dan tim. Cross-Functional Teams Tim kecil (3–7 orang) yang menangani fungsi lintas bidang (misalnya, developer + marketer). Agile Workflow Menggunakan metodologi seperti Scrum atau Kanban untuk iterasi cepat. Remote-Friendly Mendukung kerja jarak jauh ...
Baca selengkapnya

Etika Ekonomi dan Keberlanjutan dalam Bisnis Digital: Tantangan, Prinsip, dan Praktik Berkelanjutan di Era Teknologi

Gambar
Perkembangan teknologi dan digitalisasi telah membawa berbagai perubahan dalam perekonomian global. Bisnis digital kini bukan hanya berfokus pada efisiensi dan profit, tetapi juga dihadapkan pada tuntutan moral, transparansi, serta dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan lingkungan. 1. Apa Itu Etika Ekonomi? Etika ekonomi adalah cabang etika yang mempelajari norma, prinsip moral, dan nilai yang harus menjadi dasar dalam aktivitas ekonomi. Etika ini memastikan bahwa kegiatan ekonomi tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan: keadilan, kejujuran, tanggung jawab, kesejahteraan sosial, dan dampak terhadap pihak lain. 1.1 Tujuan Etika Ekonomi Mencegah praktik ekonomi yang merugikan masyarakat. Menjaga kepercayaan publik dalam transaksi ekonomi. Mengarahkan perusahaan agar beroperasi secara adil dan bertanggung jawab. Menjaga keberlanjutan ekonomi jangka panjang. 1.2 Contoh Penerapan Etika Ekonomi Transparansi dalam harga dan inf...
Baca selengkapnya

Silabus Mata Kuliah Perencanaan Bisnis Startup

Gambar
Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : Perencanaan Bisnis Startup Kode Mata Kuliah : BD03.09 Program Studi : Bisnis Digital Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Semester : 3 Beban SKS : 3 SKS  Dosen Pengampu : JDM Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas perencanaan bisnis startup di era digital, termasuk identifikasi peluang, model bisnis, strategi pemasaran digital, pendanaan, dan implementasi. Mahasiswa akan dilatih untuk menyusun rencana bisnis startup yang inovatif dan berkelanjutan, dengan fokus pada teknologi digital seperti e-commerce, AI, dan big data. Pertemuan (Minggu) Topik Sub-Topik Referensi 1 Pengantar Startup Definisi, sejarah, dan ekosistem startup di Indonesia; Tren digital seperti AI, blockchain, dan e-commerce. Konsep dasar startup vs bisnis konvensional; Tren bisnis digital terkini. 2 Identifikasi Peluang Bisnis Visi-misi, analisis SWOT, dan ideation. Menyusun visi-misi bisnis; Analisis SWOT untuk ide bisnis. 3 Business Model Canvas 9 blok BMC dan aplik...
Baca selengkapnya

Segmentasi Berdasarkan Perilaku Konsumen

Gambar
Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok konsumen yang homogen dalam karakteristik tertentu namun berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya. Konsumen tidak hanya berbeda berdasarkan demografi atau geografi, tetapi juga melalui  bagaimana mereka berperilaku.  Segmentasi berdasarkan perilaku (behavioural segmentation) artinya membagi konsumen berdasarkan perilaku mereka sebagai konsumen – misalnya frekuensi pembelian, tingkat loyalitas, manfaat yang dicari, kesiapan membeli, dan respons terhadap stimuli pemasaran. Beberapa aspek yang perlu dipahami: Konsumen bukan hanya ‘siapa’ dan ‘di mana’, tetapi ‘bagaimana’ mereka membeli dan menggunakan produk. Dengan segmentasi perilaku, pemasar dapat menyesuaikan strategi (produk, harga, promosi, distribusi) yang lebih tepat kepada kelompok-segmen yang relevan. Segmentasi perilaku membantu meningkatkan efisiensi pemasaran karena sumber daya dialokasikan ke segmen dengan potensi terbaik. ...
Baca selengkapnya